BOGOR - RADAR BOGOR,
Senin 29 Desember 2009
Angka kekerasan pada anak dua tahun terakhir cenderung meningkat. Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menunjukkan 2.3 juta anak menjadi korban kekerasan.
Begitu penegasan Ketua Bagian Pemberdayaan Wanita dan Kesejahteraan Keluarga (PWKK) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Bogor Sri Sartikah pada seminar tentang pencegahan kekerasan terhadap anak kemarin.
Menurut dia, penyebab kekerasan pada anak antara lain orangtua, lingkungan dan budaya. Kemajuan teknologi dinilai memundurkan moralitas anak-anak saat ini. Kekerasan anak harus diperangi bersama dan orangtua memiliki peranan penting, karena UU No. 3 Tahun 2002 telah mengatur tentang Perlindungan Anak.
"Seminar ini merupakan seri penutup dari rangkaian lima seri seminar ketahanan keluarga yang diadakan DPD LDII Kota Bogor sepanjang 2009," ujar Sri yang juga ketua panitia pelaksana semiar itu.
Dia menjelaskan, para orangtua harus diingatkan kembali dan disadarkan bahwa kekerasan pada anak bukan saja terjadi karena faktor sosial atau lingkungan.
Orangtua sangat menentukan perilaku anak-anak. Artinya, orangtua intens mengawasi anak-anak terhadap perkembangan teknologi.
"Kecenderugan era globbalisasi dengan teknologi yang serba canggih justru memundurkan moralitas anak. Itulah yang harus kita perhatikan bersama-sama," ujarnya. Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah pakar, antara lain anggota KPAI Satriyandayaningrum, guru besar Psikologi UI Prof. Fawzia Aswin Hadis, konsultan anak Nana M. Prasetyo dan anggota Departemen Pendidikan dan Dakwah Dewan Pimpinan Pusat LDII serta MUI Kota Bogor. (dra)
Senin 29 Desember 2009
Angka kekerasan pada anak dua tahun terakhir cenderung meningkat. Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menunjukkan 2.3 juta anak menjadi korban kekerasan.
Begitu penegasan Ketua Bagian Pemberdayaan Wanita dan Kesejahteraan Keluarga (PWKK) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Bogor Sri Sartikah pada seminar tentang pencegahan kekerasan terhadap anak kemarin.
Menurut dia, penyebab kekerasan pada anak antara lain orangtua, lingkungan dan budaya. Kemajuan teknologi dinilai memundurkan moralitas anak-anak saat ini. Kekerasan anak harus diperangi bersama dan orangtua memiliki peranan penting, karena UU No. 3 Tahun 2002 telah mengatur tentang Perlindungan Anak.
"Seminar ini merupakan seri penutup dari rangkaian lima seri seminar ketahanan keluarga yang diadakan DPD LDII Kota Bogor sepanjang 2009," ujar Sri yang juga ketua panitia pelaksana semiar itu.
Dia menjelaskan, para orangtua harus diingatkan kembali dan disadarkan bahwa kekerasan pada anak bukan saja terjadi karena faktor sosial atau lingkungan.
Orangtua sangat menentukan perilaku anak-anak. Artinya, orangtua intens mengawasi anak-anak terhadap perkembangan teknologi.
"Kecenderugan era globbalisasi dengan teknologi yang serba canggih justru memundurkan moralitas anak. Itulah yang harus kita perhatikan bersama-sama," ujarnya. Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah pakar, antara lain anggota KPAI Satriyandayaningrum, guru besar Psikologi UI Prof. Fawzia Aswin Hadis, konsultan anak Nana M. Prasetyo dan anggota Departemen Pendidikan dan Dakwah Dewan Pimpinan Pusat LDII serta MUI Kota Bogor. (dra)
No comments:
Post a Comment