Mar 15, 2010

LDII Bertanya: Bagaimana Masa Depan Mereka dan Akankah Mereka Jadi Beban Bangsa?

Informasi yang disampaikan oleh Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri tentang anak terlantar di Indonesia yang disampaikan dalam kunjungannya di Lombok Barat, Ahad (14/3) kemarin (untuk berita lengkapnya, klik link dibawah ini) seharusnya menyentuh nurani dan empati pembaca. Bagaimana tidak, anak yang seharusnya hidup di lingkungan optimal untuk mendukung tumbuh kembangnya, harus menghadapi kenyataan pahit hidup dalam lingkungan yang secara normal tidak mendukung tumbuh kembangnya.


Menurut Mensos, dari sebanyak 5,4 juta anak yang tergolong terlantar di Indonesia saat ini, 232 ribu merupakan anak jalanan. Khusus di Jakarta, jumlah anak jalanan telah mencapai 12 ribu orang," ujarnya. (Liputan6.com)

Marilah kita sejenak membayangkan bagaimana kondisi mereka dalam 10 atau 20 tahun yang akan datang? Dengan kondisi saat ini yang marginal, sungguh sulit membayangkan bahwa keadaan mereka akan menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Apalagi jika bayangan tersebut kita beri latar belakang era global dengan tantangan kompetisi yang semakin besar. Tidak terbayangkan betapa besarnya tantangan yang akan anak-anak terlantar tersebut hadapi di masa yang akan datang. 

Di sisi lain, mereka adalah tunas-tunas bangsa yang kita harapkan menjadi penerus perjuangan Bangsa Indonesia. Di tangan merekalah harus dipanggul sebagian tanggung-jawab untuk mewujudkan cita-cita founding fathers dari bangsa ini.

Mensos menyatakan bahwa untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial itu harus ada keterpaduan antara pemerintah dengan lembaga kemasyarakatan serta kesadaran berbagai komponen masyarakat. "Kalau setiap orang membantu seorang saja untuk keluar dari permasalahan sosial itu, maka masalahnya akan selesai, itu yang diharapkan pemerintah demi peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya. (Liputan6.com)

Sebagai salah satu lembaga kemasyarakatan keagamaan, DPD LDII Kota Bogor sungguh tergugah oleh pernyataan Mensos tersebut. Bersama ini kami mengajak kepada seluruh warga LDII di Kota Bogor dan masyarakat umum untuk menyikapi ajakan Mensos tersebut. "Menyikapi ajakan tersebut dapat kita mulai dengan membina keluarga dan anak-anak kita masing-masing sehingga mereka mampu tumbuh kembang menjadi tunas bangsa yang handal," ungkap Pengurus PWKK, DPD LDII Kota Bogor.

"Secara internal, LDII telah melakukan pembinaan ketahanan keluarga melalui kegiatan Seminar dan Pelatihan Ketahanan Keluarga yang dimulai sejak awal tahun 2009. Melalui kegiatan seminar dan pelatihan tersebut kita berharap dapat terbentuk keluarga yang tangguh dan mampu mendukung tumbuh kembang anak dengan baik," lanjut Pengurus PWKK LDII. Kami berharap apa yang telah dimulai LDII tersebut juga dapat dilakukan olehlembaga kemasyarakatan yang lain. "Harapannya, jika setiap lembaga kemasyarakatan memberikan kontribusinya, insyaAlloh dapat mengurangi beban yang harus ditanggung pemerintah dalam menangani anak-anak bermasalah," lanjut pengurus PWKK LDII.

No comments:

Post a Comment